PendekarButa Kho Kho Ping Hoo kangzusi com. Kami Telah Pindah ke Tokopedia Bukalapak dan Shopee. Profile Pengarang Cersil kangzusi com. DUNIA KANG OUW ASMARAMAN S KHO PING HOO. Silat Wikipedia KHO PING HOO KANGZUSI COM JUNE 20TH, 2018 - SERI KASIH DIANTARA REMAJA KASIH DIANTARA REMAJA AMP DARAH
toko buku resmi, buku berasal dari percetakan keluarga kho ping hoo; Kho Ping Hoo Menghunus Kisah - Nyalanyali.com from nyalanyali.com Cerita silat kho ping hoo episode bu kek siansu jilid 01. Kho ping hoo pedang naga Cerita Silat Kho Ping Hoo Dunia Kang Ouw Silat Indonesia Selengkapnya »
Karya: Asmaraman S Kho Ping Hoo Pada jaman lima wangsa ( th.907- 960 ) , kerajaan Nan-Cao merupakan negara kecil di propinsi Yu-Nan sebelah selatan. itu, banyak sekali tokoh-tokoh terkenal di dunia kang-ouw termasuk ketua-ketua perkumpulan dari pelbagai aliran, orang-orang muda yang patut di sebut pendekar silat, dan orang-orang aneh yang
KhoPing Hoo Kho Ping Hoo atau Asmaraman Sukowati Kho Ping Hoo, Dia legenda pengarang cersil. Kho Ping Hoo, lelaki peranakan Cina kelahiran Sragen, Jawa Tengah, 17 Agustus 1926, yang kendati tak bisa membaca aksara Cina tapi imajinasi dan bakat menulisnya luar biasa.
Vay Tiền Online Chuyển Khoản Ngay. Penulis serial silat dari segi jumlah umumnya relatif lebih sedikit dibanding penulis di topik bidang lainnya. Walau tidak banyak, justru jumlah pembaca yang setia, dan ketagihan malah tidak sedikit, bahkan hingga puluhan tahun lamanya. Penulis serial silat dari segi jumlah umumnya relatif lebih sedikit dibanding penulis di topik bidang lainnya. Walau tidak banyak, justru jumlah pembaca yang setia, dan ketagihan malah tidak sedikit, bahkan hingga puluhan tahun lamanya. Penulis terkenal sperti Chin Yung Jin Yong mempunyai gaya cerita epik yang mana tokoh utama biasanya diperkenalkan dari kecil, dengan detail panjang lebar pengalaman getir kang-ouw yang dialaminya, hingga remaja lengkap dengan kehebatan iweekang, ginkang dan jurus jurus silatnya. Tema ceritanya, tidak jauh dari pembalasan dendam, melawan ketidak adilan dsb, pokonya yang baik bakal menang sedangkan yang jahat bakal sial. Tema cerita ini, dibumbui dengan kitab sakti, binatang aneh, tumbuhan ajaib, mungkin cocok untuk dibaca anak anak yang dalam masa pertumbuhan mempunyai daya hayal yang hebat. Karakter tokoh utama di cerita Chin Yung rata rata mempunyai semangat tinggi, yang tidak luntur dari segala cobaan. Kurang realistic, tapi baik untuk ditiru. Karakter karakter Chin Yung pernah ditawarkan pada penulis lain untuk dikembangkan lebih dalam. Beberapa judul sempat beredar di Indonesia yang ceritanya merupakan kelanjutan atau kembang sampingan dari tokoh tokoh seperti Yo Ko, Thio Boe Kie dst. Sayangnya tidak menarik. Hingga sampai sekarang yang tetap berkesan dengan urutan cerita adalah Sia Tiauw Eng Hiong, Sin tiau Hiap Lu, To Liong To Gan Penyadur. Khu Lung Gu Long yang usianya lebih muda dari Chin Yung, otomatis banyak terpengaruh cerita cerita dari dunia barat. Selain tradisional cersil, dengan kejeniusannya, Gu Long berhasil melahirkan pula gaya cersil yang berbeda motif. Tema yang bercorak detektif, lengkap dengan plot cerita yang berlapis lapis dan gaya bahasanya yang ekonomis tapi padat. Walau biasanya akhir cerita agak kedodoran, karya Gu Long boleh dibilang karya yang paling baik yang pernah ada. Penilaian yang terlalu subjektif? Mungkin. Yang jelas dari segi dialog, tutur kata, plintiran plot cerita diperlukan kecerdasan yang tinggi yang tidak semua penulis mampu melakukannya. Silahkan membaca 0. Pendekar Berandalan Pengejar nyawa, Pendekar Harum Coh liu Hiang 2. Pendekar Binal, Bakti Pendekar Binal, Bahagia Pendekar BinalSiau Hi Ji 3. Misteri Kapal Layar Panca Warna 4. Renjana Pendekar, Himbauan Pendekar 5. Pendekar Baja Sim Long 6. Pendekar Budiman, Salju Merah, Rahasia Mokau Kaucu, Peristiwa Bulu Merak Liu Sun Hoan, Yap Kay, Poh Ang Soat 7. Pendekar Gelandangan, Golok Bulan Sabit Cia Sam Hong 8. Pendekar Empat Alis, Keajaiban Negri Es, Ratu Tawon Liok Siau Hong. 9. Harimau Kemala Putih diselesaikan oleh pengarang lain Biasanya cerita Gu Long tidak berkait satu dengan lainnya. Kala, tokoh utama dicerita lain disebut sebagai tokoh dongeng yang merajai dunia kang-ouw puluhan bahkan ratusan tahun yang lalu. Kesan misterius ditambah dengan tidak jelasnya asal usul tokoh tsb, dan latar belakang tokoh yang absen, dengan sengaja Gu Long mendobrak tradisi gaya penulisan yang menyebabkan ketidak puasan kritikus tapi justru menambah nuansa legendaris dari tokoh tokoh hasil karyanya. Cersil bertema tradisonal yang cukup menarik dibaca 1. Pukulan Naga Sakti 2. Pendekar Cacad 3. Hong lui Bun 4. Bentroknya Dunia Persilatan 5. Persekutuan Tusuk Konde Kemala, Makam Asmara 6. Pendekar Bayangan Setan, Misteri Bayangan Setan 7. Raja Silat 8. Pena Wasiat 9. Pedang berkarat-Pena beraksara, Persekutuan Peda Sakti 10. Telapak Setan 11. Hikmah Pedang Hijau 12. Golok Yan Ci 13. Pendekar 100 Hari 14. Pendekar Satu Jurus 15. Tiga Pedang Tujuh ruyung 16. Hati Buddha Tangan Berbisa 17. Rebutan Kalung Pusaka 18. Terror Bwe Hwa Hwe 19. Pendekar bersinar Kuning 20. Pendekar Ulat Sutra 21. Pendekar kangkung 22. Tengkorak maut 23. Panji Sakti 24. Bukit Pemakan Manusia 25. Pedang Keadilan I,II 26. Pendekar Kidal 27. Cincin Berdarah 28. Rahasia Sebuah Lukisan 29. Balada hina Kelana 30. Pendekar Kerajaan Tayli 31. Pusaka Negri Tayli dll Cersil Yang Kurang Menarik antara lain 1. Pendekar Kembar, Pendekar Setia 2. Kemelut diujung ruyung emas 3. Pedang Kiri Pedang Kanan dll Cersil yang habis baca, timbul penyesalan 1. Pahala dan Murka 2. Rahasia 180 Patung emas 3. Lembah Patah Hati 4. Durjana dan Ksatria 5. Pendekar Blo'on dll Note cerita cerita diatas disadur/ditulis oleh Can Liong, Gan atau Gan adiknya. Peranan Penyadur sangat penting dalam menerjemahkan dan tidak bisa diabaikan begitu saja. Bagi Kita yang tidak beruntung dapat membaca dalam bahasa aslinya Chinese, nama nama tsb adalah pendekar sejati yang mepunyai jurus kata kata terjemahan yang tepat dan cermat sehingga kita dapat menikmati hiburan yang mepersona ini. Pengalaman membaca hasil saduran yang asal pilih kata dan tidak profesional menyebabkan terganggunya alur cerita, buyarnya mental pictures, dan marah marah sendirian. Cerita bagus ditutur secara berantakan. Pengalaman yang tidak usah diulang. Asmaraman alias Kho Ping Hoo, tidak menyadur, melainkan menulis sendiri berpuluh judul tentang dunia kang-ouw walau dirinya tidak pernah melayat ke negri Cina katanya. Walau kebanyakan nasehat, filosofi, tetek bengek mengenai 'Aku' salah dan benar, rangsangan alur cerita dari pengalaman aneh, jurus sakti, dan roman picisan cukup menarik. Urutan baca mempengaruhi pengenalan didunia Kho Ping Hoo. Tokoh disatu judul dapat berlarut ke judul judul berikutnya. Silsilah Bukek Siansu Bukek Siansu, Suling emas, Mutiara hitam, istana Pulau Es, Pendekar Super Sakti, Sepasang Pedang Iblis, Sepasang Rajawali, jodoh Rajawali, Suling Emas dan Naga Siluman. Judul judul berikutnya, cerita mulai kurang menarik. Maklum usia. Silsilah Pendekar Kayu Harum Pendekar kayu Harum, Petualang asmara, xxxxxLupa Judul, Pendekar Lembah Naga, Pendekar Sadis dst. Banyak lagi silsilah dari Bupunsu Lu Kwan Cu Pendekar Saktii, atau dari Raja Pedang yang mempunyai derivatif dan pengembangan karakter yang hidup dan mengasyikkan. Pengarang lain, Herman Praktikto, memang bukan penyadur tapi ide karyanya juga bukan 100% orisinil. Selalu Mencangkok cersil dari China, Beliau berhasil mengawinkan dua budaya kesatu tema cerita yang unik. Berlatar belakang kerajaan sriwijaya hingga ke jaman Pangeran Dipenegoro, beliau yang pakar sejarah, dengan luwesnya melukiskan kehidupan kuno yang sangat berbeda dengan cara sehari hari yang umum buat kita. Hasil karyanya seperti Bende mataram, mencari bende Mataram, Bunga Ceplok Ungu, Jalan Diatas Bukit, Bayar Jiwa Ayahku dsb merupakan pusaka bagi literatur bangsa. Kho Ping Hoo dengan idenya yang orisinil, jumlah karyanya yang sulit ditandingi, gaya bahasanya yang enak dikunyah menurunkan kepandaiannya ke pengarang Sriwidjono yang menerbitkan Darah Pendekar, Pendekar peyebar Maut, Memburu Iblis, Pendekar Pedang Pelangi seru dang menegangkan. Entah Kenapa, dipertengahan era 90-an tiba tiba jejaknya dan Batara pengarang lain menghilang dari dunia cersil. Terjadi kekosongan dunia Kang-ouw hingga kini. Bagi penulis baru yang hendak mengikuti tokoh tokoh persilatan ini, hindari kegegeran seperti yang terjadi di judul pendekar empat alis dan pendekar pedang pelangi. Kedua cerita nya belum selesai walau dinyatakan tamat dibagian akhir. Sebagai pembaca cersil yang setia, cerita buntung yang tidak mempunyai akhir yang jelas sungguh menyebabkan tidur tidak nyenyak dan rasa penasaran yang tidak hilang walau sudah bertahun tahun.
Last Updated on 1 May 2021 by Kho Ping Hoo Hanzi 許平和; Pinyin Xu Pinghe merupakan tokoh Tionghoa Indonesia yang dikenal sebagai seorang penulis cerita2 silat cersil bertema Tiongkok kuno dunia Kang Aw; Jiang Hu. Sosok yang bernama Indonesia Asmaraman Sukowati ini lahir di Sragen, 17 Agustus 1926, dan meninggal dunia di usia 67 tahun pada 22 Juli 1994 di Solo. Biografi Kho Ping Hoo Nama Lengkap Asmaraman Sukowati Nama Lain Kho Ping Ho Hanzi 許平和; Pinyin Xu Pinghe Tempat, Tanggal Lahir Sragen, 17 Agustus 1926 Meninggal Solo, 22 Juli 1994 usia 67 Pasangan Ong Ros Hwa Rosita Pekerjaan Penulis cerita silat A. Masa Kecil dan Kehidupan Awal Kho Ping Hoo, “Jalan Pedang” Sang Penulis Cersil Kho Ping Hoo merupakan warga keturunan Tionghoa yang berdarah jawa. Ia merupakan anak sulung dari 12 bersaudara. Kho Ping Hoo sendiri menikah dengan Ong Ros Hwa, seorang gadis asal daerahnya pada tahun 1945. Keduanya memiliki 13 orang anak; dimana 2 diantaranya meninggal saat usianya masih muda. Ia juga tercatat mempunyai 8 cucu. Jalan Pedang Kho Ping Hoo, begitu judul yang dibuat oleh ilustrasi Kho Kian Po, ayah dari Kho Ping Hoo, semasa mudanya pernah belajar ilmu beladiri Shaolin. Karena itu ayahnya mewariskan ilmu beladiri tersebut kepadanya, agar sang anak membiasakan diri untuk hidup disiplin. Kho memulai pendidikan dasarnya di sekolah kolonial Belanda, HIS Zendings School. Selain bersekolah, Ia sendiri mengikuti kursus tata buku. Namun pendidikannya terhenti di kelas 1 MULO setingkat SMP, dimana usianya kala itu yang masih 14 tahun, Ia sudah tidak bersekolah dan bekerja menjadi pelayan toko. Ketika Jepang memasuki kota Solo, Ia pindah ke Surabaya dan bekerja sebagai penjual Obat, seperti pil kina obat malaria ke toko. Di masa itu Ia juga sempat di digembleng oleh Kaibotai semacam hansip Jepang yang pendidikannya seperti pelatihan Militer. Setelah itu Kho muda bergabung ke dalam Barisan Pemberontak TiongHoa BPTH, yang saat itu bersekutu dengan Barisan Pemberontak rakyat Indonesia BPRI. Kho Ping Hoo sendiri selama hidupnya memeluk agama Kristen. Namun ia memberikan kebebasan kepada anak-anaknya dalam memilih keyakinannya masing-masing. B. Mendirikan Usaha Pembuatan Rokok Usai perang kemerdekaan tahun 1945, Kho Ping Hoo sempat bekerja di Kudus. Namun di tahun 1947 Ia kembali ke Sragen dan membuka usaha rokok kecil-kecilan, dimana ilmu memelinting rokoknya didapat saat ia bekerja sebagai buruh di pabrik rokok Djarum, Kudus, Jawa tengah. Namun sayang usahanya tidak bertahan lama di tahun itu, setelah pasukan Belanda datang mengobrak-abrik tempat usahanya pada Agresi Militer Belanda II. Akhirnya Ia pun harus mengulang usahanya kembali dari Nol. Saat perang, Kho datang ke pengungsian dan menetap selama 2 tahun di kota Solo hingga tahun 1949. Tak lama kemudian Ia berpindah ke Tasikmalaya dengan membawa istri dan anaknya. Disinilah dirinya dan keluarganya mempunyai semangat baru untuk memperbaiki hidup. Di Tasikmalaya Kho bekerja menjadi Staff anemer yang saat itu sedang membangun sebuah Rumah Sakit di Banjarnegara. Kesuksesan sedikit demi sedikit diraihnya. Di tahap Akhir Ia menjadi ketua asosiasi Perusahaan Pengusaha Pengangkutan Truk P3T di kawasan Priangan Timur. Meski tidak memiliki truk sendiri hanya menyewa, namun Ia sangat menyukai pekerjaan barunya. C. Perjalanan Karir Sebagai Seorang Penulis Cerita Silat Sebelum dikenal sebagai seorang penulis cerita silat, Kho Ping Hoo pernah menulis cerita tentang detektif, cerpen dan novel yang dimuat berbagai majalah seperti Liberty, Pancawarna dan Star Weekly. Dalam karya-karya tulisannya Ia menggunakan nama samaran nama penulis yaitu “Asmaraman”. Tulisannya saat itu banyak dimuat di berbagai majalah terkenal, meski sebelumnya tidak sedikit yang ditolak penerbit. Saat itu, Ia hanya menulis cerita roman saja, bahkan tidak pernah tersirat akan membuat tulisan mengenai cerita silat. Kho Ping Hoo, yang memiliki nama pena Asmaraman S. Ketertarikan Kho Ping Hoo dalam dunia tulis-menulis muncul saat Ia menetap di Tasikmalaya. Pada tahun 1958 Ia pernah menulis cerpen dan mengirimkannya pada beberapa majalah terkenal pada saat itu, seperti Star Weekly, Pantjawarna, Liberty, Tjermin, Trio dan Taruna Bhakti. Pada tahun 1959 majalah Teratai didirikan, dan untuk melengkapi isi majalah tersebut redaksi mengusulkan agar di isi dengan cerita silat. Pada saat itu, Kho Ping Hoo lah yang bertugas untuk mengisi rublik cerita silat tersebut. Saat itulah kemudian muncul cerita silat pertama Kho Ping Hoo yang berjudul “Pedang Pusaka Naga Putih”. Karya tulis tersebut sebenarnya merupakan ketidaksengajaan dan terpaksa dibuat. Namun ternyata respon pembaca justru positif. Kemudian karya tulis silat Kho tersebut dibuat menjadi cerita bersambung dan dimuat dalam beberapa majalah seperti Selecta, Monalisa dan Roman. Awalnya beliau bekerja sebagai koresponden Surat Kabar Harian Keng Po. Ia juga sempat menjadi koresponden di harian Barisan Pikiran Rakyat Bandung di tahun 1960-an. Setelah berganti-ganti pekerjaan, akhirnya Kho Ping Hoo memutuskan untuk menekuni tulis menulis cerita saja. Kho mencoba membuat sandiwara cerita dan berperan sebagai pemain sekaligus sutradaranya. Hasil karya tullisan Kho berkembang dengan sangat pesat dalam bentuk buku saku cerita silat Tionghoa. Kho yang awalnya tidak terlalu bisa bahasa mandarin tidak sekolah tinggi, dan tidak mendapat pendidikan bahasa Tionghoa mencoba mempelajari sejarah Tiongkok secara otodidak; namun bukan dari bahasa aslinya, melainkan dari buku-buku sastra berbahasa Inggris dan Belanda, karena ia sangat baik menguasai ke 2 bahasa tersebut. Selain itu, beliau juga terinspirasi dari film2 silat Hongkong dan Taiwan. Ia juga tertarik dengan sejarah klasik Indonesia. Beberapa karya tulis bertema sejarah lokal yang terkenal seperti “Badai Laut Selatan” yang diterbitkan tahun 1969, dan “Darah Mengalir di Borobudur” yang diterbitkan tahun 1961; dimana ke 2 judul tersebut juga pernah disandiwara-radiokan dialog dalam radio. Kho Ping Hoo terkenal berkat tulisannya mengenai cerita2 silat berlatar belakang sejarah Tiongkok kuno jaman dinasti. Diantaranya yang terkenal adalah Pendekar Bodoh 1961, Pendekar Super Sakti 1969, Perawan Lembah Wilis 1970, Istana Pulau Es 1972, Bu Kek Siansu 1973, dan Asmara si Pedang Tumpul 1985. Meski ia tidak mahir membaca dan menulis dalam bahasa mandarin, namun imajinasi dan bakatnya dalam menulis cerita silat ini sangat luar biasa, sehingga penggemarnya sangat luas, bahkan hingga ke dataran Tiongkok sendiri! Cerita2 silatnya waktu itu dibaca siapa saja, tidak mengenal generasi tua maupun muda. Cerita silat “Tangan geledek” karya Kho Ping Hoo tahun 1964, tampak bukunya yang telah dicetak ulang dengan gaya yang lebih modern ilustrasi Hingga akhir hayatnya, Kho Ping Hoo sudah menulis lebih dari 200 judul cerita, dimana 120 diantaranya bertema cerita silat. Beberapa ceritanya juga pernah diketoprakkan pentas drama panggung tradisional. Pada awal tahun 1980-an, Kho Ping Hoo mampu menghasilkan 2 juta rupiah per bulan dari mengarang cerita saja. Dari penghasilan menulisnya, Ia mampu menyekolahkan anak-anaknya ke luar negeri, dan berhasil mempunyai percetakan sendiri. Sebah rumah vila berhalaman luas yang terletak di Tawangmangu juga berhasil dibeli berkat hasil cerita karangannya. Beliau tidak merokok dan tidak makan daging. Minumnya hanya air putih. Kadang2 menyepi sendirian di kamar atau di hutan untuk “merenungi misteri Tuhan,” katanya. Caranya dalam mengarang cerita gampang saja. Bahan cerita sudah lama mengendap di otaknya. Yang penting tulis dulu sinopsis atau garis besar ceritanya. “Begitu menghadap mesin ketik, langsung saja jalan,” katanya. Istrinya Roos Hwa, alias Rosita, ikut menilai dan menimbang isi bukunya sebelum dibaca oleh masyarakat umum. Para komikus juga memberi usul agar ceritanya dibuat komik. Selain diketoprakkan dan disandiwara-radiokan, juga terdapat 3 judul cerita yang pernah dibuatkan film berseri, yakni berjudul “Dendam di Anak Haram”, “Darah Daging” dan “Buaian Asmara”. Selain itu, 2 cerita silatnya juga diangkat ke layar lebar, yakni“Badai Laut Selatan” di tahun 1991 dan “Perawan Lembah Wilis” di tahun 1993. Ke-2 film yang diangkat ke layar lebar tersebut juga diangkat dalam bentuk sinetron film berseri dan disiarkan oleh Televisi Pendidikan Indonesia TPI. Karya-karya Kho Ping Hoo mempunyai arti penting di hati para pembaca Indonesia, terutama pada para keturunan Tionghoa. Karena pada masa tersbebut kebudayaan Tionghoa mendapat tekanan di pemerintah Indonesia. Dalam karya2 tulisannya juga terkandung sumber informasi seputar kebudayaan Tionghoa, seperti sejarah, agama, bahkan moral yang terkandung dalam ceritanya, meskipun itu hanya cerita fiksi. Walau dalam cerita silatnya banyak fakta sejarah dan tata telak tempat Tiongkok yang tidak sesuai kenyataan karena tidak memiliki akses ke sumber2 sejarah Negeri Tiongkok, namun cerita silat karya Kho Ping Hoo tetap berkesan di hati para pembaca. Bahkan karya2 tulisannya membentuk watak bagi para penggemarnya, membangkitkan rasa ingin tahu dan keinginan pembaca untuk belajar lebih banyak tentang budaya Tiongkok. Tutur kata dan gaya bahasa yang khas digunakan oleh Kho Ping Hoo dalam menulis mewakili rasa keperanakannya. Peran Kho Ping Hoo bagi kehidupan sastra di Indonesia membawa pengaruh yang sangat kuat dalam memotivasi penulis2 Indonesia untuk membuat jenis cerita yang sama. Diantaranya yang mengikuti jejak Kho adalah Mintardja, Herman Pratikto, dan Arswendo Atmowiloto. D. Daftar Karya Cerita Silat Cersil Kho Ping Hoo yang Terkenal Tampak buku2 cerita silat karya Kho Ping Hoo. Di era 1970-1990 tempat usaha penyewaan buku begitu laris bak kacang karena judul2 buku ini. ♦ Versi Bahasa Hokkian/Mandarin Bu kek sian su無極先師/武客仙士 Wuji Xianshi/Wu Ke Xian Shi Pek liong po kiam 白龍寶劍 Bai Long Baojian Bu beng kiam hiap 無名劍俠 Wuming Jianxia Ang lian li hiap 紅蓮女俠 Honglian Nu Xia Pek i li hiap 白衣女俠 Baiyi Nu Xia Sin kun bu tek 神拳無敵 Shen Quan Wudi Kang lam koai hiap 江南怪俠 Jiangnan Guai Xia Ji liong jio cu 雙龍追珠 Shuanglong Zhui Zhu Huang ho sian li黃河仙女 Huanghe Xiannu Ang hong cu/Ang li hiap 洪女俠 Hong Nu Xia Ouw yang heng te 歐陽杏茶 Ouyang Xing Cha Tian hong kiam 天峰劍 Tian Feng Jian Ouw yan cu 歐陽子 Ouyang Zi Gin kiam gi to 銀劍儀道 Yin Jian Yi Dao Liong san tung hiap 龍山洞俠 Long Shandong Xia Thian lok si 天祿寺 Tian Lu Si Sam liong sia tian 三龍謝天 San Long Xie Tian Kang lam ciu hiap 江南柔俠 Jiangnan Rou Xia Hoa san tai hiap 華山大俠 Huashan Da Xia Santung Koai hiap 山東怪俠 Shandong Guai Xia Siauw lim sam li hiap 小林三女俠 Xiaolin San Nu Xia Ang liong pek ho 紅龍白虎 Hong Long Baihu Hwee tian mo li 飛天魔女 Feitian Mo Nu Toat beng mo li 奪命魔女 Duo Ming Mo Nu Hwa i enghiong 華裔英雄 Huayi Yingxiong Sam liong to 三龍道 San Long Dao Sin kiam hok mo 神劍伏魔 Shen Jian Fu Mo Sian li eng cu 仙女英子 Xiannu Yingzi Ang i nio cu 紅衣娘子 Hongyi Niangzi Bu eng cu 無影珠 Wu Ying Zhu Kim kong kiam金光劍 Jinguang Jian Cheng hoa kiam 精華劍 Jinghua Jian Kun lun hiap kek 崑崙俠客 Kunlun Xiake Pek Lui Eng 白雷英 Bai Lei Ying Kiam Ong 劍王 Jian Wang Hei Liong Kiam 黑龍劍 Hei Long Jian Yu Liong Kiam玉龍劍 Yu Long Jian Bukek Siansu, salah satu judul cerita silat Kho Ping Hoo yang paling terkenal ♦ Versi Judul Bahasa Indonesia 1. Serial Bu Kek Sian Su 無極先師; Wu Ji Xian Shi Bu Kek Sian Su 1973 Suling Emas 1968 Cinta Bernoda Darah 1968 Mutiara Hitam 1969 Istana Pulau Es 1970 Kisah Pendekar Bongkok 1982 Pendekar Super Sakti 1971 Sepasang Pedang Iblis 1972 Kisah Sepasang Rajawali 1973 Jodoh Rajawali 1974 Suling Emas dan Naga Siluman 1976 Kisah Para Pendekar Pulau Es 1978 Suling Naga 1979 Kisah si Bangau Putih 1981 Kisah si Bangau Merah 1984 Si Tangan Sakti 1985 Pusaka Pulau Es 1988 2. Serial Pedang Kayu Harum 香木劍; Xiang Mu Jian Pedang Kayu Harum 1970 Petualang Asmara 1972 Dewi Maut 1974 Pendekar Lembah Naga 1975 Pendekar Sadis 1976 Harta Karun Jenghis Khan 1978 Siluman Gua Tengkorak 1978 Asmara Berdarah 1978 Pendekar Mata Keranjang 1980 Ang Hong Cu 1982 Jodoh Si Mata Keranjang 1984 Pendekar Kelana 1987 3. Serial Pendekar Sakti 武奔師; Wu Ben Shi Pendekar Sakti Ang I Niocu Pendekar Bodoh Pendekar Remaja 4. Serial Dewi Sungai Kuning 黃河仙女; Huang He Xian Ni Dewi Sungai Kuning Kemelut Kerajaan Mancu 5. Serial Gelang Kemala 玉手鐲; Yu Shou Zhuo Gelang Kemala Dewi Ular Rajawali Hitam 6. Serial Pedang Naga Kemala 玉龍劍; Yu Long Jian Pedang Naga Kemala Pemberontakan Taipeng 7. Serial Iblis Dan Bidadari 鬼與仙; Gui Yu Xian Iblis Dan Bidadari 1961 Lembah Selaksa Bunga 1991 8. Serial Si Pedang Tumpul 鈍劍思; Dun Jian Shi Si Pedang Tumpul Asmara Si Pedang Tumpul 9. Serial Sepasang Naga Penakluk Iblis 雙龍伏魔 Sepasang Naga Penakluk Iblis Bayangan Iblis Dendam Sembilan Iblis Tua 10. Serial Sepasang Naga Lembah Iblis 雙龍鬼谷; Shuang Long Fu Mo Sepasang Naga Lembah Iblis Pedang Naga Hitam 11. Serial Raja Pedang 劍王; Jian Wang Raja Pedang 1966 Rajawali Emas 1967 Pendekar Buta 1967 Jaka Lola 1968 12. Serial Pendekar Tanpa Bayangan 無影麈; Wu Ying Zhu Pendekar Tanpa Bayangan Harta Karun Kerajaan Sung 13. Serial Pendekar Budiman 華裔英雄; Huayi Yingxiong Pendekar Budiman 1962 Pedang Penakluk Iblis 1963 Tangan Geledek 1964 14. Lain-Lain Patung Dewi Kwan Im 1960 Komik silat Patung Dewi Kwan Im karya Kho Ping Hoo Sebenarnya tidak sedikit cerita silat dari Kho Ping Hoo merupakan “contekan” karya penulis cerita silat wuxia Tiongkok, seperti Chin Yung, Liang Yusheng, Ni Kuang, dan Gu Long. Contohnya pada cerita silat yang berjudul “Si Pedang Tumpul 鈍劍思”, beliau mengambil sebuah plot dari karya Jin Yong yang berjudul “Sia Tiauw Eng Hiong 神鵰俠侶; Shen Diao Xia Lu”. 1. Pedang dan Kitab Suci; The Book and the Sword 書劍恩仇錄; Shu Jian En Chou Lu 1955 2. Pedang Ular Emas; Sword Stained with Royal Blood 碧血劍; Bi Xue Jian 1956 3. Legenda Pendekar Pemanah Rajawali; The Legend of the Condor Heroes 射鵰英雄傳; She Diao Yingxiong Chuan 1957 4. Si Rase Terbang dari Pegunungan Salju; Fox Volant of the Snowy Mountain 雪山飛狐; Xueshan Feihu 1959 5. Kembalinya Pendekar Pemanah Rajawali; The Return of the Condor Heroes 神鵰俠侶; Shen Diao Xia Lu 1959 6. Kisah Si Rase Terbang; Other Tales of the Flying Fox 飛狐外傳; Feihu Waizhuan 1960 7. Kuda Putih Menghimbau Angin Barat; Swordswoman Riding West on White Horse 白馬嘯西風; Baima Xiao Xifeng 1961 8. Sepasang Golok Mustika; Blade-dance of the Two Lovers 鴛鴦刀; Yuanyang Dao 1961 9. Kisah Pedang Langit dan Golok Pembunuh Naga; The Heaven Sword and Dragon Saber 倚天屠龍記 Yitian Tu Longji 1961 10. Pedang Hati Suci; A Deadly Secret 連城訣; Liancheng Jue 1963 11. Pendekar Negeri Tayli; Demi-Gods and Semi-Devils; 天龍八部; Tianlong Ba Bu 1963 12. Medali Wasiat / Kisah Para Pendekar; Ode to Gallantry 俠客行; Xiakexing 1965 13. Pendekar Hina Kelana; The Smiling Proud Wanderer 笑傲江湖; Xiao Ao Jianghu 1967 14. Kaki Tiga Menjangan; The Deer and the Cauldron 鹿鼎記; Ludingji 1969–1972 15. Pedang Gadis Yueh; Sword of the Yue Maiden 越女劍; Yue Nu Jian 1970 Karena dalam kurun waktu 1955-1970, terdapat 15 karya cerita silat/novel Jin Yong yang begitu melegenda, sehingga bisa jadi Kho Ping Hoo terinspirasi usai membaca buku-bukunya. Post navigation
dunia kang ouw asmaraman kho ping hoo